Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebijakan Pengendalian Tembakau di Era Jokowi Alami Kemunduran

Reporter

image-gnews
Pemerintah membatalkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau. Mencederai janji pembangunan manusia.
Pemerintah membatalkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau. Mencederai janji pembangunan manusia.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan pengendalian tembakau di era pemerintahan Jokowi mengalami kemunduran. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan indikator yang paling menonjol adalah meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti kanker, stroke, ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi. 

"Jika dibandingkan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, terjadi peningkatan tajam pada Riskesdas 2018," kata Tulus dalam diskusi yang diadakan oleh Indonesia Institute for Social Development di Jakarta, Selasa, 12 Maretu 2019. 

Tulus mencontohkan, prevalensi kanker  meningkat dari semula sebesar 1,4 persen pada 2013 menjadi 1,8 persen pada 2018. Secara berturut-turut, prevalensi stroke pada 2013 dari 7 persen menjadi 10,9 persen pada 2018, ginjal kronis dari 2 persen menjadi 3,8 persen, dan diabetes melitus dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen. 

Meski mengakui rokok bukan penyebab tunggal meningkatnya penyakit tidak menular, kata Tulus, konsumsi produk tembakau ini berkontribusi paling jelas. "Lebih dari 35 persen orang Indonesia adalah perokok pasif dan 70 persen perokok pasif," katanya. 

Hal ini diperparah data setiap tahun, produksi rokok di Indonesia mencapai 350 miliar batang. "90 persennya dikomsumsi orang Indonesia sendiri," ucap Tulus. Menurut dia, meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular ini menunjukkan ketidakmampuan Jokowi mengendalikan konsumsi rokok. Akibatnya, kinerja BPJS Kesehatan makin payah. "Klimaksnya mengalami financial bleeding pada 2018 mencapai Rp 16,5 triliun." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tulus menuturkan, instrumen paling konkrit untuk mengendalikan konsumsi rokok adalah menaikkan cukainya. Sayangnya, kata dia, selama era Presiden Jokowi, persentase kenaikan cukai amat minim. Pada 2017, kenaikan cukai rokok hanya 10,14 persen bahkan pada 2018-2019 pemerintah memutuskan tidak naik. "Pertama kalinya sejarah negeri ini, cukai rokok tidak dinaikkan, padahal UU Cukai memandatkan bisa dinaikkan hingga 57 persen." 

Padahal, kata Tulus, jika mengikuti standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO, cukai rokok minimal 75 persen dari harga retail. "Pantas saja jika cukai rokok Indonesia itu retendah di dunia yang berimbas pada murahnya harga rokok," ujarnya. 

Tapi, kata Tulus, bukan hanya Jokowi yang terlihat lemah dalam visi pengendalian tembakau. Hal yang sama juga dijumpai pada visi Prabowo Subianto. "Jika di era Jokowi pengendalian tembakau mengalami kemunduran, visinya Prabowo juga masih mengambang, gak jelas bagaimananya." 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

7 menit lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan di warung bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 29 Januari 2024. Keduanya diketahui baru meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang. Tim Media Prabowo Subianto
Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.


Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

12 menit lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

13 menit lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?


Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

16 menit lalu

Presiden Jokowi meresmikan tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis 9 Maret 2023. ANTARA/Sinta Ambarwati
Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.


Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

32 menit lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.


Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

53 menit lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.


Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 8 Mei 2024, dalam rangka kunjungan kerja. Melalui Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Kepala Negara lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.


Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

1 jam lalu

Eko Patrio. Foto : Instagram
Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto


Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

1 jam lalu

Feri Amsari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.


Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.